Menunda Kehamilan Setelah Menikah, Bolehkah?
Menunda Kehamilan Setelah Menikah, Bolehkah?
Berencana menikah akan tetapi berencana juga untuk menunda kehamilan? Hhhmm mungkin banyak dari kamu yang memilih untuk menunda kehamilan setelah menikah. Alasannya pun beragam, namun sebenarnya boleh ngga sih? Atau malah akan berakibat tidak baik?
Menikah menjadi rencana yang diinginkan setiap orang, akan tetapi langsung memiliki anak dalam seuah pernikahan tentu tidak semua berpendapat sama. Kebanyakan pasangan muda memilih untuk berencana menunda kehamilan. Salah satu alasan terbesarnya adalah ingin menikmati masa pacaran bersama dahulu sebelum nanti disibukan dengan kehidupan keluarga kecil yang sesungguhnya.
sumber : Rebecca Arthur photography
Selain alasan itu, alasan yang paling sering dijawab karena belum matang secara mental dan finansial, sehingga ingin mempersiapkannya dulu dengan matang. Sadar bahwa memiliki anak membutuhkan biaya finansial yang cukup besar, dengan alasan itu banyak pasangan muda untuk memilih menabung dulu. Agar kelak menjadi orang tua yang bertanggung jawab dan menjadi role model bagi sang anak.
Kehamilan sesungguhnya karunia dan rezeki dari Tuhan. Jadi bisa dibilang tidak ada satupun diantara kita yang bisa mengatur itu. Nah kalau begitu, jika kamu sudah berencana untuk menunda, namun ternyata Tuhan berkata tidak maka artinya kamu sudah dipercaya untuk menjadi seorang orangtua.
Bagi budaya kita menunda kehamilan demi karir rasanya masih belum terlalu bisa diterima sebagaimana budaya barat. Hingga muncul omongan ih nanti susah dapet anak loh malahan, sering kan mendengar kalimat itu. Lalu sebenarnya gimana sih seharusnya bersikap jika memang ingin menunda kehamilan.
Menunda kehamilan adalah hak setiap orang. Kamu dan pasangan berhak untuk mengatur kehidupan berumah tangga yang baik ala kalian sendiri. Namun ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui jika berencana memiliki momongan diawal pernikahan.
Konsultasi dengan dokter kandungan
Walaupun kalian yang menentukan tapi bukan berarti tanpa persiapan yang matang. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Sehingga kamu berdua bisa berkonsultasi dan mendapatkan arahan yang jelas.
Selain itu kalian juga bisa bertanya sekaligus membuat rencana selanjutnya, sehingga lebih terencana dan dokter dapat memberikan masukan masukan yang baik. Oh iya! sekaligus memeriksa kesehatan kandungan sang istri juga, sehingga rencana menunda kehamilan kalian sudah mendapat lampu hijau dari sang dokter yang mengetahui kondisi sang istri.
Ketahui efek samping dan akibat jangka panjang
Menunda kehamilan bukan berarti tanpa resiko. Pasalnya ada beberapa orang yang tidak cocok dengan alat kontrasepsi yang digunakan. Ditambah adalah hasil penelitian dari health journal yang menyebutkan untuk menghindari infertilitas atau sulit hamil pada saat sudah menginginkan kehadiran sang bayi. Health Journal memaparkan, 48% perempuan muda yang menggunakan pil antihamil dan spiral KB (IUD) selama 2-4 tahun, mengalami sulit hamil saat menginginkan anak pertama. Sejumlah spesialis infertilitas Barat pun kemudian melakukan penelitian untuk mengetahui penyebabnya. Mereka menemukan fakta, faktor antibodi antisperma pada wanita bisa memicu kegagalan kehamilan. Kondisi ini terjadi lantaran pemerosotan potensi sperma dalam membuahi ovum (sel telur) dalam tubuh wanita.
Resiko lainya adalah usia. Usia pasti terus bertambah, dan ada batas maksimal yang baik bagi wanita untuk hamil. Perlu kamu ketahui, melahirkan pada usia 35 tahun ke atas berisiko tinggi bagi calon ibu. Untuk itu diskusikan dulu dengan pasangan.
ada baiknya memilih kontrasepsi yang tepat berdasarkan anjuran dokter, untuk menghindari infertilitas atau sulit hamil pada saat sudah menginginkan kehadiran sang bayi. Pasalnya, tak jarang kesuburan sang wanita jadi berkurang setelah menghentikan penggunaan kontrasepsi. Akibatnya, ya jadi sulit hamil. Perlu diketahui, melahirkan pada usia 35 tahun ke atas berisiko tinggi bagi calon ibu.
Memilih cara menunda kehamilan yang benar
Menunda kehamilan bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan pil KB atau penggunaan alat kontrasepsi. Untuk mendapatkan jawaban yang personal sebaiknya konsultasikan dengan dokter kamu. Karena salah memilih alat kontrasepsi yang ada kamu malah mengalami infertilitas atau sulit hamil pada saat sudah menginginkan kehadiran sang bayi.
Lihat juga : Persiapan Pernikahan : 5 Pertanyaan Ini Wajib Ditanyakan Ke Vendor Catering Pilihan Kamu